Pages

Friday, 19 July 2013

Mengenal Chinchilla, Chinca Kecil Berbulu Lembut Dari Pegunungan Andes


Chinchilla


Chinchilla adalah hewan bertelinga besar yang berasal dari pegunungan Andes, Amerika Selatan. Nama "chinchilla" secara harfiah berarti "Chincha kecil," nama dari suku Chincha di Andes yang memakai bulu kulit chinchilla. Di Tiongkok, hewan ini disebut lóng māo, yang dapat diartikan sebagai "kucing naga." Saat ini ada 2 spesies chinchilla yang masih hidup, yaitu Chinchilla Brevicaudata dan Chinchilla Lanigera. Chincilla Lanigera memiliki fisik lebih kurus dan ekor lebih panjang. 

Hewan ini penampilannya sekilas mirip tupai tanah, tetapi lebih kuat dan besar. Hewan ini cocok dipelihara di daerah dengan iklim yang dingin. Mereka tidak dapat hidup di daerah dengan cuaca yang cukup panas, jadi jika ingin memeliharanya Anda harus memastikan hewan peliharaan ini tetap dingin. Mereka membutuhkan kandang yang cukup luas dan leluasa untuk dapat bergerak dengan bebas. Walaupun masih sedikit jumlahnya, binatang ini juga sudah mulai dipelihara di Indonesia. 

Chinchilla memiliki bulu yang sangat halus dan harus secara secara rutin dimandikan dengan debu vulkanik untuk membuang minyak dan tetesan air yang mengumpul di rambut tebal mereka. Rambut mereka sangat lebat sehingga parasit kulit (seperti kutu) tidak akan dapat hidup karena akan mati tercekik. Sebagai perbandingan, jika rambut manusia tumbuh dari tiap folikel, maka seekor chinchilla memiliki 50 rambut dari satu folikel. Warna bulunya sendiri bervariasi, tapi yang paling banyak ditemui adalah warna abu-abu, biru, atau putih.

Chinchilla adalah hewan nokturnal yang mencari makan di malam hari. Mereka merupakan hewan omnivora yang suka memakan rumput, buah, biji, serangga, dan telur burung. Di siang hari, mereka lebih banyak tinggal di dalam lubang atau celah bebatuan. Di alam liar, Chinchilla hidup secara berkelompok di mana satu kelompok anggotanya bisa mencapai 100 ekor.

Chinchilla merupakan buruan dari sejumlah predator seperti burung pemangsa, musang, ular, dan kucing besar. Jika terancam bahaya, Chinchilla akan begerak menuju lubang persembunyiannya sehingga musuhnya tidak dapat menggapainya. Metode pertahanan tersebut dibantu oleh kemampuan chinchilla bergerak cepat dan melompat. Mereka diketahui bisa melompat hingga setinggi 1,8 m. Chinchilla juga bisa melepaskan bulunya atau menyemprotkan air seni ke arah musuhnya.

Chinchilla hidup secara monogami dan tidak memiliki musim kawin yang spesifik. Mereka bisa melakukan reproduksi kapan saja. Sesudah melakukan perkawinan, chinchilla akan memasuki periode kehamilan yang mencapai 111 hari. Setelah lahir, anakan chincilla akan menyusu pada induknya hingga usia sekitar 8 minggu. Seekor chinchilla bisa hidup hingga usia 10 tahun (20 tahun dalam tangkapan) dan mencapai ukuran 30 cm.

Karena bulunya yang halus, chinchilla kemudian diburu oleh manusia untuk dijadikan bahan pakaian. Di awal abad ke-20, bulu chinchilla bisa dihargai $ 100.000. Imbasnya, chinchilla kini menghadapi bahaya kepunahan akibat eprburuan liar. Selain itu, perusakan habitat juga ikut memberikan andil dalam menurunnya populasi chinchilla. Saat ini perburuan chinchilla sudah ditentang dan dilindungi dengan Convention on International Trade of Endangered Animals (CITES). Untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik untuk diambil bulunya maupun untuk dijadikan hewan peliharaan saat ini chinchilla sudah diternakkan secara massal. 

KLASIFIKASI 
Kingdom : Animalia 
Filum : Chordata 
Kelas : Mammalia 
Ordo : Rodentia 
Famili : Chinchillidae 
Genus : Chinchilla (Bennett, 1829) 

Referensi: about.com dan wikipedia

No comments:

Post a Comment