Macan dahan Kalimantan atau disebut juga macan dahan sunda memiliki nama latin Neofelis diardi. Ini adalah jenis kucing liar endemik Indonesia berukuran medium yang hanya dapat ditemukan di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera.
Meskipun namanya adalah 'macan dahan', pada kenyataannya kucing liar ini tidaklah ada hubungan dengan macan tutul. Kucing ini diberi nama Neofelis diardi untuk menghormati naturalis dan penjelajah Prancis yang bernama Pierre-Médard Diard.
Dulunya, macan dahan sumatera diklasifikasikan sebagai subspecies dari macan dahan (Neofelis nebulosa). Namun sejak tahun 2006 kucing eksotis ini diklasifikasikan sebagai satu spesies tersendiri. Dan pada 14 Maret 2007, sesuai dengan sebuah artikel yang diterbitkan oleh WWF, kucing ini diberi nama macan dahan kalimantan.
Dalam artikel yang diterbitkan WWF tersebut seorang yang bernama Dr. Stephen O'Brien dari U.S. National Cancer Institute mengatakan "Hasil kajian genetik jelas-jelas menunjukkan bahwa macan dahan Kalimantan harus dianggap sebagai spesies yang terpisah".
Macan dahan kalimantan merupakan spesies kucing terbesar di Kalimantan. Kucing ini memiliki berat badan sekitar 12 hingga 25 kg, dengan panjang tubuh sekitar 90 cm. Habitat Macan dahan kalimantan adalah di hutan hujan dataran rendah dengan ketinggian di bawah 1500 mdpl di Kalimantan. Sedangkan di Sumatera, mereka menghuni daerah perbukitan dan pegunungan.
Macan dahan kalimantan berburu di permukaan tanah. Kemampuan memanjatnya yang baik, lebih digunakan untuk melarikan diri dari bahaya. Belum banyak yang diketahui dari kucing langka ini. Namun diperkirakan, macan dahan kalimantan adalah binatagn soliter.
Menurut Red LIst IUCN tahun 2008, populasi macan dahan kalimantan masuk dalam status "Rentan (VU)". Di Kalimantan jumlahnya diperkirakan hanya sekitar 5.000 - 11.000 ekor di Kalimantan, dan 3000 - 7.000 di Sumatera.
Sebenarnya macan dahan kalimantan sudah dilindungi oleh Undang-Undang. Namun penegakan atas hukum yang sudah ditentukan tidaklah berjalan sebagaimana mestinya.
Referensi : wikipedia
Post a Comment