Bekantan atau dalam bahasa Inggris disebut Proboscis Monkey, memiliki nama latin Nasalis larvatus. Hewan yang masih termasuk jenis kera ini merupakan hewan endemik sekaligus maskot Propinsi Kalimantan Selatan. Di Kalimantan sendiri binatang ini dikenal juga dengan nama Pika, Kera Belanda, Raseng, Bahara Bentangan, dan Kahau
Bekantan aktif di siang hari. Mereka hidup di daerah pinggiran hutan dekat sungai, hutan rawa air tawar,
hutan rawa gambut, hutan bakau, dan terkadang sampai jauh masuk daerah pedalaman. Pada pagi hari biasanya mereka mulai pergi mencari makanan berupa tumbuh-tumbuhan. pada siang hari mereka akan mencari tempat yang teduh untuk beristirahat, dan pada sore hari mereka kembali ke pinggiran sungai untuk mencari makan dan tempat tidur.
Bekantan hidup secara berkelompok. Dalam satu kelompok biasanya terdiri dari 10 - 20 ekor bekantan. Mirip seperti kelompok Gorilla, kelompok bekantan biasanya dipimpin oleh satu bekantan jantan yang besar dan kuat.
Bekantan jantan memiliki hidung yang lebih mancung, dan rambut pipi bagian belakang berwarna kemerah-merahan. Sedangkan Bekantan betina hidungnya lebih kecil, dan rambut pipi bagian belakang berwarna kekuning-kuningan
Jika biasanya kera sangat takut dengan air, lain dengan Bekantan. Mereka adalah perenang dan penyelam yang ulung. Mereka dapat berenang dan menyelam untuk menyeberangi sungai.
Bekantan baru bisa dianggap dewasa setelah berumur 4-5 tahun. Masa kehamilan bekantan betina adalah sekitar 166 hari atau 5-6 bulan. Dan dalam sekali persalinan mereka hanya melahirkan 1 ekor anakan.
Saat ini bekantan termasuk binatang yang dilindungi oleh Undang-Undang dan termasuk binatang yang populasinya berada di ambang kepunahan.
Post a Comment